Latest Post

Densus 88 tangkap Prabowo di Terminal Madiun

Written By dwiky on Friday 25 July 2014 | 05:11


 Warta Negeri - Densus 88 Antiteror Polri menangkap buronan terduga teroris, Roki Aprisdianto alias Atok Prabowo, di Terminal Purbaya, Kota Madiun, Jawa Timur. Roki ditangkap petugas dari dalam bus PO Mira yang merupakan bus jurusan Surabaya-Yogyakarta di terminal Madiun.

Prabowo ditangkap di Terminal Madiun sekitar pukul 19.00 WIB, lalu langsung dibawa ke Jawa Tengah untuk pengembangan dan pemeriksaan lebih lanjut.

Sejumlah orang di terminal Purbaya, Kota Madiun, mengaku sempat menyaksikan penangkapan tersebut. Orang yang diduga kuat Prabowo alias Roki itu ditangkap dan langsung diturunkan saat bus berhenti di terminal Madiun.

"Semalam (10/12) memang ada seseorang yang ditangkap beberapa orang yang berpakaian preman," ujar seorang sopir angkutan umum di terminal setempat, Rianto seperti dikutip dari Antara, Selasa (11/12).

Dia menambahkan, ada sekitar enam orang berpakaian preman yang terlihat membawa orang yang ditangkap tersebut. Sejumlah orang lain yang diduga anggota Densus 88 Anti Teror juga terlihat sudah menunggu dengan memarkir tiga mobil di areal terminal saat penangkapan.

Sejumlah sumber menyebutkan, Prabowo merupakan terpidana kasus terorisme yang sudah divonis penjara enam tahun oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Desember 2011.

Dia diduga terlibat aksi peledakan bom di sejumlah pos polisi, gereja, dan masjid di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah selama November hingga Desember 2010.

Prabowo sebelumnya ditangkap Densus pada 2011 di Sukoharjo, Jawa Tengah. Namun pada 6 Nopember 2012, dia kabur dari Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya, dengan menyamar sebagai wanita bercadar.

Aksi penangkapan ini bersamaan dengan jadwal kunjungan Presiden SBY ke Kabupaten Madiun dan Magetan. Rombongan Presiden SBY dijadwalkan melakukan serangkaian kegiatan di Kabupaten Madiun dan Magetan, Selasa hingga Rabu, 11-12 Desember 2012.


sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/densus-88-tangkap-prabowo-di-terminal-madiun.html

Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara Pilpres 2014 Versi Operator Blog RT.04

Written By dwiky on Tuesday 22 July 2014 | 00:14



-->

Debat Capres : Tentang Kebhinekaan Jokowi ( Yang Dipaksakan )

Written By dwiky on Wednesday 11 June 2014 | 01:11


--> Warta Negeri - Mengikuti acara depat Capres dan Cawapres yang disiarkan langsung oleh TV Nasional tgl 9 Juni 2014 kemarin sangatlah nenarik. Dari semua paparan visi dan misi oleh kedua pasangan calon kandidat , ada satu hal yang bener-bener sangat menarik perhatian dan masih menjadi pertanyaan dalam hati saya, yaitu tentang contoh yang diberikan oleh salah satu pasangan kandidat tentang Kebhinekaan.

Saya setuju Kebhinekaan adalah harga mati dan ini adalah modal untuk kemajuan bangsa, yang pada malam debat itu salah satu pasangan kandidat memberi contoh ” Lurah Susan ” yang memimpin Lenteng Agung yang warganya mayoritas beragama lain dengan Lurah Susan ,walaupun menimbulkan konflik dan demo dari warga Lenteng Agung ,tapi keputusan tetap ! karena “Lurah Susan ” sudah melewati tahapan-tahapan yang ditetapkan.

Dari contoh inilah timbul pertanyaan dalam diri saya, ” Apakah dapat dibenarkan memaksakan suatu keputusan yang dapat menimbulkan konflik dimasyarakat dengan mengatas namakan kebhinekaan ?? ” Saya percaya dan yakin banyak Lurah-lurah di Jakarta yang baik dan seagama dengan warga Lenteng Agung, kenapa bukan mereka yang dipilih untuk menghindari isu agama?? Saya bukan mempermasalahkan soal siapa dan apa agamanya, tapi kearifan Beliau-beliau yang membuat keputusanlah yang harus bijak, jangan sampai mengatasnamakan kebhinekaan justru malah menimbulkan letupan-letupan dan konflik dimasyarakat , dan kalau hal-hal kecil seperti ini dibiarkan ,saya kawatir suatu saat akan menjadi masalah besar dan justru makin memudar konsep kebhinekaan kita.

Padahal dari paparan visi dan misi soal demokrasi pasangan calon ini sempat memaparkan bahwa ” Demokrasi adalah mendengarkan suara rakyat ” tapi kenapa suara rakyat Lenteng Agung tidak didengarkan ? ( mungkinkah yang dimaksud cukup didengar saja ? )

Akhir kata saya cuma bisa berharap kepada calon pemimpin-pemimpin bangsa, buatlah keputusan yang arif dan bijaksana terutama soal kemajemukan dan kebhinekaan masyarakat kita, jangan memaksakan keputusan yang bisa menimbulkan konflik atau perpecahan kalau ada jalan lain yang lebih baik,jadikanlah kebhinekaan ini modal dan aset untuk kemajuan bangsa .

Ini pengakuan Jokowi soal kertas yang nyembul dari balik jas

Written By dwiky on Tuesday 10 June 2014 | 21:32


--> Warta Negeri - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklarifikasi mengenai secarik kertas keluar dari dalam jas-nya. Dia mengatakan, kertas berukuran 5x10 centimeter itu bukanlah bahan diskusi, melainkan doa dari ibunda Jokowi, Sujiatmi.
"Ini bukan contekan, tapi doa dari ibu saya," jelas Jokowi usai debat terbuka di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Senin (9/6).
Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat capres cawapres. Dua pasangan capres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan memperkenalkan program kerja dan visi misi mereka.
Di tengah ketegangan berlangsungnya debat capres-cawapres, ada kejadian unik yang berlangsung saat lagu Indonesia berkumandang. Yakni secarik kertas keluar dari dalam jas Jokowi.
Entah apa isi kertas tersebut, namun kejadian itu nampak mengganggu penampilan Jokowi yang rapih lengkap dengan jasnya. Sedangkan, pasangannya JK justru nampak tenang.

Sumber : https://id.berita.yahoo.com/ini-pengakuan-jokowi-soal-kertas-yang-nyembul-dari-162933222.html

Ini Tanggapan Kubu Prabowo Soal Pertanyaan HAM Saat Debat Kemarin


Warta Negeri - Tim Pemenangan Prabowo-Hatta justru merasa diuntungkan dengan pertanyaan JK kepada Prabowo yang menyinggung persoalan HAM saat debat kandidat semalam. Momen itu dimanfaatkan sebagai panggung untuk mengklarifikasi.

"Ketika mendengar pertanyaan Pak JK, saya langsung mengepalkan tangan dan bilang 'Yes!' Pertanyaan itu yang memang paling kami harapkan, dan Mas Bowo sudah sangat siap menjawabnya. Terima kasih Pak JK," kata Direktur Kebijakan dan Program Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Drajad Wibowo kepada detikcom, Selasa (10/6/2014).

Waketum PAN ini menganggap pertanyaan JK sebagai suatu keuntungan bagi kubunya. Pertanyaan JK membuka kesempatan bagi Prabowo untuk meluruskan isu HAM yang selama ini menyerang dirinya.

"Saya pribadi melihat, pertanyaan Pak JK itu adalah rahmat tersembunyi dari Allah SWT untuk Prabowo-Hatta. Seperti durian runtuh. Kenapa? Isu paling keras yang ditembakkan ke Prabowo selama ini adalah isu HAM. Semalam Mas Bowo malah mendapat panggung TV gratis selama 2x3 menit untuk mengklarifikasi tudingan tersebut, langsung kpd puluhan juta rakyat yang menonton," ungkapnya.

Drajad mengaku sudah meminta pendapat dari rekan-rekannya yang tidak memihak salah satu capres. Hasilnya, komentar positif diberikan pada Prabowo.

"Semua sepakat mas Bowo tampil sangat luar biasa, meski awalnya terlihat kurang rileks. Menurut mereka, momen puncak bagi Prabowo adalah saat mengklarifikasi isu HAM. Menurut teman-teman yang netral tersebut, penjelasan Prabowo sangat manusiawi dan apa adanya," ucapnya.


Sumber : http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/06/10/193859/2604576/1562/ini-tanggapan-kubu-prabowo-soal-pertanyaan-ham-saat-debat-kemarin?991104topnews
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Warta Negeri - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger